Oleh : Nurfillah Rahayu
( Forum Literasi Muslimah Bogor)
Meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia membuat prihatin. Terutama pada anak muda generasi Z atau Gen Z. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Sekitar 9,9 juta gen Z menganggur atau tanpa kegiatan (not in employment, education, and training/NEET). Jika dirincikan, ada 5,2juta anak muda di daerah perkotaan dan 4,6 juta di perdesaan masuk dalam kategori NEET. (muslimahnews.net/18-08-2024)
Tak dapat dipungkiri meningkatnya pengangguran di kalangan Gen Z ini merupakan ancaman yang serius bagi bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.
Sungguh miris mengingat Indonesia adalah negeri yang kaya raya. Namun ternyata tidak menjamin mudah mendapatkan pekerjaan.
Hal ini terjadi karena banyak faktor. Diantaranya yaitu, Gen Z yang tidak tepat mengambil jurusan sehingga kompetensinya tidak terserap industri. Dan juga karena bebasnya kebijakan impor saat ini. Sehingga harga industri dalam negeri mengalami daya saing yang tinggi mengakibatkan banyaknya industri dalam negeri bangkrut sehingga gelombang PHK masal dimana-mana. Pengangguran makin banyak dan Gen Z yang baru menyelesaikan pendidikanpun mengalami dampaknya.
Tak hanya itu saja kurikulum pendidikan saat ini juga menghasilkan generasi bermental pekerja bukan pengusaha yang seharusnya memiliki berbagai inovasi. Selain itu, kurikulum yang sekuler kapitalis ini menjadikan generasi jauh dari norma agama. Sehingga menyebabkan rapuhnya psikis dan mudah berputus asa. Sudah terbukti kasus bunuh diri banyak melanda pada Gen Z akibat hal sepele ataupun kebutuhan Yang tidak tercukupi.
Kelangkaan lapangan kerja ini jelas menunjukkan kegagalan negara dalam menjamin kesempatan kerja para kepala keluarga/ laki-laki, yang merupakan salah satu mekanisme terwujudnya kesejahteraan rakyat.
Inilah buah penerapan sistem ekonomi kapitalisme yang menjadikan pengelolaan SDAE (sumber daya alam dan energi) diberikan kepada asing dan swasta. Juga lahirnya berbagai regulasi yang justru menyulitkan rakyat untuk mendapatkan pekerjaan akibat terjadinya deindustrialisasi.
Padahal dalam Islam jelaslah bahwa Negara seharusnya berfungsi sebagai perisai, seperti hadits berikut ini :
Imam/Khalifah itu tak lain] lakna perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng.” [Hr. Bukhari dan Muslim]
Dari sini jelaslah bahwa Negera seharusnya dapat melindungi rakyatnya. Memberikan pekerjaan kepada Gen Z yang menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi.
Untuk itu pentingnya penerapan Islam secara keseluruhan. Karena dalam Islam pengelolaan SDAE diatur sedemikian sempurna sehingga memungkinkan tersedianya lapangan kerja yang memadai dan berkualitasi sehingga akan tercipta jaminan kesejahteraan untuk seluruh rakyat.
Wallahua'lam Bishowab