Oleh: Sukma Oktaviani, S.E
Kejahatan Zionis di Palestina semakin masif.Jumlah korban tewas warga Palestina di Jalur Gaza terus meningkat. Dilansir dari cnbcindonesia.com (19/02/24) tercatat korban jiwa menembus 28.985 orang.
Data tersebut dikumpulkan sejak serangan pertama Israel di wilayah kantong itu 7 Oktober. Sementara dari rentang waktu yang sama, sudah total 68.883 warga terluka. Sangat mungkin hari ini sudah semakin bertambah jumlah korban-korban tersebut.
Saat ini umat Muslim hanya bisa berdo'a dan menyampaikan kepada penguasa untuk membantu mereka saudara kita di Palestina, dalam hal ini MUI atau Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa baru terkait membeli produk dari produsen yang mendukung agresi Zionis ke Palestina.
Fatwa Nomor 83 Tahun 2023, berisi tentang hukum dukungan terhadap Palestina. Dalam fatwa ini tertuang bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib. Sebaliknya, mendukung Zionis Yahudi dan mendukung produk yang mendukung Zionis Yahudi hukumnya haram.
Ketua MUI bidang Fatwa Asrorun Niam sholeh menegaskan,mendukung pihak yang di ketahui mendukung agresi Zionis Yahudi baik langsung maupun tidak langsung, seperti dengan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung Israel hukumnya haram kata Niam dalam keterangan tertulisnya (news.detik.com 11/11/23)
Akan tetapi sunguh miris, hingga Ramadhan ini umat Muslim Palestina belum juga mendapat pembelaan dari berbagai Negeri Muslim secara nyata. Seharusnya mereka menggunakan kekuasaannya dengan mengerahkan pasukan atau tentara yang dimilikinya untuk menyerang Zionis. Bukan hanya sekedar memboikot atau memberi bantuan logistik saja.
Pemikiran Rusak
Penjajahan terhadap Palestina telah terjadi berlarut-larut karena tak ada kekuatan besar umat Islam yang mampu mengusir penjajah. Semua ini terjadi karena ide nasionalisme sudah berakar di negeri muslim. Sebuah pemikiran rusak yang lahir dari rahim Barat.
Perasaan Umat muslim di belahan dunia mana pun pasti akan tersentuh bahkan ikut merasakan luka yang mendalam tatkala melihat dan mendengar saudara seakidah, saudara seiman disakiti, dibombardir, dan di genosida oleh penjajah zionis laknatullah. Namun seperti ada sekat yang menjulang tinggi memisahkan mereka, sekat yang tak bisa ditembus. Sehingga menyebabkan tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk diam bahkan pura-pura tidak tahu, karena mereka beranggapan bahwa umat Muslim Palestina jauh dari negerinya, inilah sikap nasionalisme yang sudah amat mendarah daging dan mengakar di negeri-negeri muslim.
Selain itu, cinta kekuasaan menghalangi penguasa negeri muslim untuk melawan ketidakadilan dunia. Racun sistem Kapitalisme sudah menyerang mereka menjadi manusia yang materialistis, dan haus kekuasaan. Apalagi mereka juga tersandera ‘utang’ Barat. Mereka takut kehilangan jabatan dan kekuasaannya tatkala membela Palestina. Ketergantungan penguasa kepada Barat dan negara-negara kapitalis sangat besar sehingga membelenggu sikap dan pendirian mereka.
Oleh karena itu, tidak cukup membela Palestina hanya dengan memboikot Produk saja, atau hanya memberi bantuan logistik. Kita harus memboikot Pemikiran-pemikiran yang mereka emban, pemikiran yang sudah merusak persatuan umat Muslim, yaitu: Nasionalisme, dan sistem Kapitalisme yang hari ini diterapkan di berbagai negeri Muslim.
Menyeru kepada Sistem Islam
Sistem Islam merupakan aturan yang mengatur setiap aspek kehidupan, yang berasal dari Pencipta manusia dan alam semesta ini, yaitu Allah SWT. Hanya dengan penerapan sistem Islam, Pemikiran-pemikrian rusak bisa di enyahkan dari benak-benak manusia, dan Palestina pun bisa mendapatkan pertolongan secara nyata. Seperti yang sudah terjadi di masa sebelumnya.
Kita mengenalnya dengan nama Shalahuddin Al-Ayyubi, Eropa memanggilnya 'Saladin' seorang panglima Islam yang ditakuti Eropa yang berhasil membebaskan Palestina, atas seruan Khalifah (Pemimpin Negara Muslim) saat itu. Setelah pembebasan tersebut Palestina menjadi negeri yang aman dalam naungan Islam seluruh umat baik Muslim maupun non-Muslim hidup damai. Hingga ketika runtuhnya Negeri Muslim yang berpusat di Istanbul, wilayah Palestina kembali di renggut sedikit demi sedikit oleh para musuh Islam dan kembali para musuh Islam menimbulkan kekacauan.
Hingga saat ini Palestina belum merdeka di tangan kaum Muslim, maka sudah seharusnya kita menyerukan umat untuk kembali pada sistem Islam. Agar hadirlah Khalifah yang menyeru panglima sehebat Shalahuddin Al-Ayyubi untuk kembali membebaskan Palestina dari segala bentuk kedzaliman yang dilakukan oleh musuh Islam, seperti Zionis laknatullah. Wallahua'lam Bishawab.
Tags
Opini
