Tjandra Sarie Sutisno, S. Kom
(Aktivis Muslimah Peduli Generasi)
Ayah betapa rindu sosoknya yang humoris, full smile dan begitu love profile. Ya itulah idola kami sebagai anak, sejak masa kanak-kanak hingga kini. Alhamdulillah dibesarkan oleh ayahanda dan ibunda, penuh kasih dan sayang. Keseharian kami penuh dengan gelak tawa, perangainya yang tinggi besar mambuat nyaman berada didekatnya.
Ayah mengapa begitu cepat meninggalkan kami. Ayah engkaulah motivasi kami semua, mengajarkan arti hidup yang hak dan batil. Bangga kami memiliki ayah sepertimu, semoga engkau disana bahagia. Seperti engkau dahulu sering membuat kami senang, tidak ada kata-kata atau perbuatan yang menyakitkan. Al Fatihah aaaamiiin ya Robbal 'alamiiiin.
Ayah engkau begitu agamis (mendidik anaknya untuk taat kepada Allah Ta'ala, mengikuti contoh Rodulullah) tegar, sabar dan penuh bersahaja, jujur, murah senyum, tanggung jawab dan ramah. Figur ini yang ingin rasanya kami tiru, bagaimana adab/akhlaq menjadi pondasi awal sebuah manusia beriman.
Do'a kami selalu yang terbaik untukmu ayah, tak ada alasan kami untuk melupakanmu ayah. Harapan kami di alam kubur, ayah mendapatkan kebahagiaan dengan tingkah laku kami serta do'a-do'a kami. Tidak ada kata selain rasa syukur/terimakasih yang sebanyak-banyaknya, ayahanda tercinta. Jasamu tiada tara, ketika saat-saat terakhir yang begitu haru engkau jalani secara rutin kontrol karena fonis dokter ada komplikasi penyakit di dalam tubuhmu. Kami tak bisa berbuat banyak, hanya do'a agar ayah lekas sembuh saat itu. Menemani ayah di rumah sakit, menghibur, bercerita dan hal lain secara bergilir diantara kami.
Maafkan segala kekurangan/kekhilafan kami sebagai anak, kadang kurang terima atau tidak mengikuti saranmu. Dahulu kenangan indah sewaktu mengenal pria selain ayah, pun beliau begitu perhatian. Mememani kami belajar, antar-jemput sekolah. membimbing dalam ibadah, memberikan contoh yang baik pokoknya MasyaAllah banget deh'
