Jeratan Ekonomi Kapitalisme Semakin Mencekik




Oleh : Arini

Antrean kendaraan roda dua terjadi cukup panjang di SPBU Kebonsari,Surabaya tepatnya di stasiun yang melayani penjualan kuotanya terbatas. Pengamat energi Kurtubi menegaskan kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan mencederai kehidupan masyarakat kecil. Merdeka.Com. senin(13/5/2022).

Kenaikan harga BBM sangat memberatkan masyarakat kecil, dampak kenaikan BBM ternyata tidak hanya pada ekonomi, tapi juga akan berimbas pada aspek sosial masyarakat dinegeri ini.

BBM sangat diperlukan untuk operasional perusahaan, sehingga jika harga kian mahal maka akan membebani biaya produksi hampir seluruh sektor dan lini bisnis. Akibatnya, perusahaan akan meminimalisir biaya  operasional, misalnya dengan menghentikan rekrutmen karyawan baru hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Kenaikan BBM juga berpotensi akan menambah angka pengangguran yang tentunya akan menambah tingkat kemiskinan rakyat.

Bukan hal yang tak mungkin, jika tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan meningkat maka akan menambah kekacauan di negeri ini. Padahal per Maret 2022, BPS telah melaporkan adanya penurunan tingkat kemiskinan setelah pandemi. Rencana pemerintah menaikkan harga BBM telah meresahkan masyarakat.

Berbagai respon yang beraneka ragam, mereka lakukan dalam menanggapi fenomena ini. Sistem demokrasi yang bertumpu pada ekonomi kapitalisme ini jelas "kebijakan - kebijakan nya semakin menyulitkan rakyat.
Padahal kekayaan negri ini jika di kelola dengan baik, maka akan memberikan kemaslahatan yang baik untuk seluruh rakyat.

Pandangan Islam. 

Islam memberikan solusi atas pengolahan tambang bahan galian tambang adalah suatu benda yang terdapat di dalam perut bumi dari ciptaan Allah yang masih asli dan murni dan kemudian bahan galian tambang hasil usaha pertambangan yang di dambakan dan dimanfaatkan oleh manusia tanpa banyak biaya, seperti halnya Garam, air, belerang, gas mumia ( semacam obat), petrolium, intan dan lain lainnya, tidak boleh dipertahankan hak kepemilikan individualnya. 
Bahan-bahan tersebut menjadi milik seluruh kaum muslim yang demikian akan merugikan kemaslahatan, mereka jika dikuasai segelintir orang. Bahan galian tambang tersebut harus dikelola oleh negara dan hasilnya dikembalikan untuk kemasyarakatan umum. 
Tentunya jika bahan tambang ini dikelola secara benar menurut syariat Islam dan digunakan untuk pemasakan umat tidak akan terjadi kenaikan harga BBM yang memberatkan bagi masyarakat, karena Islam memiliki aturan yang yang rinci dalam pengaturan pengelolaan tambang yang berbeda dengan sistem demokrasi  yang ada saat ini. 

Dalam Islam kepemilikan dibagi menjadi tiga. *Pertama* kepemilikan individu, kedua kepemilikan umum, ketiga kepemilikan negara. Dari ketiga bentuk kepemilikan tersebut,bahan galian tambang  adalah merupakan hak kepemilikan umum dan haram diserahkan kepemilikannya kepada individu atau korporasi. Dengan demikian ketegasan atau batasan kepemilikan seperti ini tidak sedikitpun dari pada bagi para oligarki politik dan pemilik modal untuk merampas hak masyarakat umum atas semua tambang sumber daya alam, dan pengaturan pembagian hak kepemilikan secara adil.

Tidak ada lagi jalan yang lain adalah jalan Islam yang diturunkan oleh zat yang Maha Sempurna "Alloh Subhanahu Wata'allah", dan jalan ini ditempuh dengan langkah-langkah sistematik untuk mengembalikan institusi politik lslam dan menerapkan ekonomi lslam yang mengatur kepemilikan umum masyarakat dan menerapkan kebaikan -kebaikan yang lainnya dengan sistem lslam yang lengkap dalam bingkai kekhilafahan.


Wallahu a'lam bishowwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak