Maraknya Praktik Perdukunan, Bukti Rusaknya Aqidah Umat Islam




Oleh : Hafshah Humairah

Suara.com - Perseteruan antara Marcel Radhival atau Pesulap Merah dengan Gus Samsudin Jaddab belakangan jadi viral di media sosial. Hal ini bermula karena Pesulap Merah membuka trik yang diduga digunakan oleh Gus Samsudin,Dengan lantang pesulap Merah menyebut yang dilakukan oleh Gus Samsuddin hanya sebuah tipuan. Bahkan Pesulap Merah juga mengatakan bahwa praktik yang dilakukan Gus Samsuddin sebagai pembodohan.  (Suara.com 03/08/2022)

Mencuatnya berita Marsel alias pesulap merah yang membongkar kedok perdukunan membuat para persatuan Dukun melaporkan pesulap merah kepihak kepolisian

PIKIRAN RAKYAT – Persatuan Dukun Indonesia melaporkan Pesulap Merah Marcel Radhival ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Plt. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Yandri Irsan mengungkapkan bahwa laporan dibuat atas dasar merasa disudutkan dan terganggu.

“Berdasarkan laporan dari mereka, mereka merasa tersudutkan, merasa terganggu,” ucap Yandri.

Laporan yang dibuat pada hari Rabu 10 Agustus 2022 tersebut tertulis bahwa, pelapor bernama Agustiar.

Dia merupakan perwakilan dari Persatuan Dukun Indonesia. “Ada satu yang mengatasnamakan dia sebagai yang mewakili Persatuan Dukun Indonesia melaporkan terkait postingan di media sosial, di YouTube, di Instagram, yang menyudutkan dukun-dukun,” ucapnya, Sabtu 13 Agustus 2022.

Dalam laporan yang dibuatnya, pelapor merasa bahwa konten yang dibuat oleh Pesulap Merah di media sosialnya mengenai dukun, telah dianggap sebagai sebuah penghinaan terhadap profesi dukun.

Hal tersebut disebabkan lantaran dalam konten tersebut menyebut dukun sebagai penipu. (Pikiranrakyat.com 13/08/22)

 

Pratik perdukukan di masa serba modern ini masih terus eksis ditengah masyarakat, hingga menjadikan para para duku sebagai pemulus hajat masyarakat seperti pemulus masalah percintaan, perkerjaan, penglaris jualan hingga pemulus naik jabatan.

Masih banyak masyarakat yang mempercayai dukun memiliki kekuatan magis atau supranatural yang bersifat ghaib yang menandingi kekuasan Allah swt.

Hal seperti ini yang merusak aqidah umat muslim yang pempercayai dukun dengan kekuatan ghaib dan pesulap dengan segala macam triknya mengelabui pandangan masyarakat seakan akan ada kekuasaan lain selain kekuatan Allah swt. Perbuatan yang mempercayai selain kepada Allah bisa dikatakan sebagai kesyirikan.

 

Dalam praktik perdukunan yang jelas melakukan kesyirikan tidak dapat terjerat hukum jika perbuatan tersebut meresahkan masyarakat  dan terekspos oleh media akan mendapatkan tindak pindana hukum.

Buktinya banyak dukun yang memiliki sertifikat kelayakan menjadi dukun .

Maraknya praktik perdukunan akibat diterapkannya sistem Sekulerisme yang memisahkan agama dan kehidupan dunia, ibadah-ibadah ritual saja yang di atur oleh agama selain aktifitas ibadah diatur oleh hasil pemikiran manusia yang terbatas alhasil praktik perdukunan kesyirikan menjadikan kan hal yang biasa terjadi ditengah masyarakat tak sedikit orang yang menganggap dukun sebagai guru agama atau guru spiritual untuk memecahkan segala perkara kehidupan mereka dengan begitu para dukun mendapatkan upah atas usahanya membantu pasiennya tak heran bila dukun menjadi salah satu profesi yang menjanjikan bagi yang masih mempercayai hal-hal klenik.

 

Sekulerisme menjadikan manusia terperangkap dalam kebodohan, yang menghamba kepada sesama manusia, menghamba selain kepada Allah swt menghamba kepada sesama manusia, menghamba selain kepada Allah swt. Kondisi tersebut adalah kondisi dimana manusia masih menghamba sesama makhluk islam datang membawa cahaya yang membebaskan manusia dari kegelapan yang membebaskan manusia dari penghambaan sesama makhluk.

 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

 

قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ    فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ

 

"Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”" QS. Ali 'Imran[3]:64

 Dan janganlah kamu berbuat syirik sebab dosa syirik tidak mendapatkan ampunan Allah swt. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُۚ  وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar." QS. An-Nisa'[4]:48

 Hilangnya peran negara dalam melindungi aqidah umat islam menjadi penyebabnya semakin  meluasnya praktek kesyirikan .

Negaralah yang akan menjadi garda terdepan untuk menjaga aqidah umat islam, sebab perbuatan kesyirikan membahayakan aqidah umat.

Negara Islamiyah dalam bingkai khilafah akan memberikan sanksi kepada para pelaku dengan hukuman takzir yang di serahkan kepada qadhi yang pidananya sama dengan sanksi dalam hudud dan jinayat asalkan tidak boleh melebihi keduanya.

Tidakkah kita merindukan sistem yang menjaga umat dari penghambaan kepada selain Allah swt...??

 

Allahu 'Alam Bishhowabb.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak