Al-Qur'an Bukan Ajang Tantangan


Oleh: Lina Lugina (Aktivis Dakwah Islam Kaffah)


Akhir akhir ini kompetisi capres-cawapres mulai melirik pada Agama, yaitu tantangan membaca Al-Qur'an bagi masing-masing pasangan capres-cawapres. Gagasan ini dilontarkan oleh ikatan Da'i Aceh, Tengku Marsyuddin Ishak.


Sebenarnya membaca Al-Qur'an harus menjadi kegemaran bagi kaum muslimin untuk menghiasi lisannya dengan membaca Al-Qur'an dan diperintahkan membacanya dengan tartil dan penuh kekhusyuan. Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan membaguskan Tilawahnya.


Tentu saja semua amalan-amalan itu dilaksanakan dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT, bukan untuk mendapatkan popularitas menaikkan elektabilitas dan menjatuhkan lawan politik. Al-Qur'an bukan hanya sekedar bacaan namun Al-Qur'an adalah kitab hukum,petunjuk kehidupan dan hukum-hukum yang dapat menyelesaikan seluruh problematika yang ada. Namun pada saat ini, para politisi sekuler kerap kali mengeksploitasi agama untuk kepentingan politiknya. 


Islam adalah agama yang sempurna. Al-Qur'an telah mengatur seluruh aspek kehidupan dan Al-Qur'an juga membawa hukum-hukum terbaik dari Allah SWT dan juga menjamin keberkahan dan kebaikan bagi manusia di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, sebaiknya Al-Qur'an tidak hanya dijadikan tantangan bagi penguasa atau calon penguasa dalam mengetes kefasihan membaca Al-Qur'an, tetatpi juga harus menjadikan hukum-hukum Al-Qur'an diterapkan dalam negara.


Allaahu a'lam bi ash-shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak