Oleh: Iin
Pegiat Dakwah Yinggal Di Bandung
Indonesia kembali diguncang gempa, setelah NTB guncangan yg keras dan dahsyat juga memporak porandakan Sulawesi Tengah, kondisi ini diperparah dengan gelombang tsunami diperairan Palu ditambah fenomena likuifaksi yang memicu longsoran.
Kita tentu bersedih dan prihatin terhadap apa yang menimpa saudara-saudara kita disana, semoga Allah SWT memberikan ampunan dan kasih sayangNya kepada para korban, Aamiin...
Bencana seolah tidak pernah mau beranjak dari negeri ini gempa bumi dan tragedi demi tragedi seolah tak ingin meninggalkan tanah air ini.
Semua bencana ini tentu harus disikapi secara tepat oleh setiap muslim karena semua itu merupakan bagian dari sunatullah atau qadha dari Allah SWT yang tak mungkin ditolak atau dicegah kita harus menyikapinya dengan ridho dan sabar, Allah SWT berfirman:
"Sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut dan kelaparan. Juga dengan berkurangnya harta, jiwa dan buah-buahan. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar "(TQS al-Baqarah(2):155).
Bencana ini juga merupakan peringatan dari Allah SWT agar kita meninggalkan segala perbuatan maksiat yang kita lakukan, musibah bisa terjadi karena dosa-dosa yang kita lakukan, Alloh SWT berfirman
"Musibah apa saja yang menimpa kalian itu adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri dan Alloh memaafkan sebagian besar (dosa-dosa kalian) "(TQS asy-syura(42):30).
Dan semua bencana ini bisa jadi akibat dari tidak mengamalkan dan menerapkannya syari'ahNya.
Seperti dalam firmanNya :
"Telah tampak kerusakan di daratan dan lautan akibat perbuatan tangan (kemaksiatan) mereka itu agar mereka kembali(ke jalanNya) (TQS ar-Rum(30):41).
Untuk itu kita tidak boleh merasa aman dari azab Alloh SWT yang bisa terjadi kapanpun
Firman Allah SWT :
"Apakah kalian merasa aman dari (azab) Allah yang (berkuasa) di langit saat dia menjungkirbalikan bumi bersama kalian. Lalu dengan tiba-tiba bumi berguncang? ataukah kalian merasa aman dari (azab) Allah yang (berkuasa) di langit saat Dia mengirimkan angin disertai debu dan kerikil lalu kelak kalian akan tahu bagaimana (akibat mendustakan) peringatanku? "(TQS al-Mulk(67):16:17).
Oleh karena itu untuk mengakhiri ragam bencana ini marilah kita bersama-sama bertaubat yang mana harus dilakukan bersama-sama oleh segenap komponen bangsa khususnya para penguasa dan pejabat negara dan umumnya semua umat muslim di negeri ini. Adapun bentuk taubat kita adalah melaksanakan Syari'ah Islam secara totalitas dalam segala aspek kehidupan karena melalaikan hukum-hukum Alloh dan menolak syari'ah Islam dengan berbagai alasan adalah merupakan bentuk kemaksiatan.
Dan saat ini untuk mewujudkan taubat dan ketakwaan kita adalah dengan berjuang besungguh-sungguh mengganti sistem maksiat dengan sistem Islam yaitu menegakan khilafah ala minhajin nubuwwah yang telah di contohkan oleh Nabi dan Khulafaur Rasyidin sepeninggal Beliau SAW, sehingga Keberkahan akan datang dari langit dan bumi.
Wallahu a'lam