Liberalisasi Remaja

LIBERALISASI REMAJA MENGUNDANG KEHANCURAN NEGARA




                  ( Oleh : Isnawati )

         ( Akademi Menulis Kreatif )


Masa muda adalah masa pembentukan kepribadian yang sedang mengalami perkembangan emosional. Pembentukan jati diri yang baik merupakan aset bagi agama, keluarga dan bangsa untuk masa sekarang dan yang akan datang.

Generasi adalah mutiara negeri menjadi tonggak negara, penerus cita-cita. Miris dan kaget dirasakan banyak kalangan setelah terkuaknya kasus perekrutan komunitas gay lewat Facebook di garut Jawa Barat. Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno listyawati menyoroti komunitas gay yang ternyata anggota dalam group tersebut sudah mencapai 2600 jiwa. Dan yang lebih mengagetkan lagi ada kasus serupa terjadi di Cikarang Selatan Jawa Barat anggotanya puluhan anak SMP melalui group Whatsapp yang berisi chat dan video konten pornografi. Warta kota live.com ( 9 Oktober 2018 ).

Berawal dari keputusan PBB yang ingin mengendalikan populasi manusia di bumi agar tidak semakin membludak menjadi tonggak lahirnya para penyuka sejenis yang menyebar dikalangan remaja. Kesalahan dari cara menterjemahkan arti cinta karena tidak ada figur orang tua yang bisa ditokohkan dalam keluarga sebagai pembentuk karakteristik pada anak berakibat timbullah kekosongan pada jiwa anak dan akhirnya diisi pemahaman yang salah. LGBT terbentuk dari keadaan sosial dan lingkungan sekitarnya.

Di era globalisasi seperti saat ini internet semakin mempermudah gerakan LGBT, perasaan sebagai kelompok minoritas yang terkucilkan, kesepian dan tertindas menjadikan mereka aktif dalam bersosial media untuk memperkenalkan diri serta mencari teman yang seperjuangan, seidiologi dalam jaringannya agar terorganisir guna mempermudah pelegalan pernikahan sejenis. Remaja yang tidak lepas dari gadjed sangat mudah untuk mengaksesnya.

kelemahan negara sekaligus dilema atas ketidak berdayaan untuk bisa menutup konten-konten Whatsaap, Facebook, Gogle, Youtube, Instagram dan lain-lain sebab sang pemilik adalah media sosial itu sendiri. Promosi liberalisasi kepada remaja begitu masif sehingga sulit bahkan terkadang tidak bisa dihindari dan ini sangat berbahaya yang akan mengundang kehancuran negara.

Kapitalisme liberalisme menyerang umat khususnya para remaja dalam bentuk 3F dan 3S yaitu food, fun, Fashion, song, sport hingga sex dengan segala bentuk macam kesenangan yang melenakan. LGBT berkolaborasi dengan masyarakat khususnya remaja untuk mengokohkan kebijakan.

Kenakalan remaja sudah mengarah pada penghancuran tatanan kehidupan berbangsa, tawuran dimana-mana, seks bebas, dan narkoba merajalela buah dari kapitalisme liberalisme yang membutuhkan negara untuk segera mengadakan perubahan hakiki menuju Islam Kaffah.

Faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian sebab seseorang dilihat siapa temannya, kesalahan dalam pemiihan teman salah pula dalam menyikapi kehidupan. Keadaan saat ini sangatlah mendesak  harus ada penolakan dan pemberantasan penyakit LGBT sampai keakarnya yaitu menghapus Kapitalisme Demokrasi yang telah mendorong lahirnya HAM yang sesat dan menyesatkan.

Negara adalah pemegang kekuasaan tertinggi untuk menjalankan roda pengaturan urusan umat. Ekspor sistematis penyakit kaum Luth ke negeri-negeri Muslim yang menjadi politik depopulasi guna merusak identitas generasi dan menghancurkan jati diri negara harus segera dicampakkan. Liberalisasi remaja mengundang kehancuran negara.

Solusi yang kongkrit merupakan kewajiban negara sebagai pelayan umat mulai dari pemupukan ketakwaan pada individu umat, menghilangkan rangsangan pornografi dan porno aksi yang disertai efek jera pada pelaku berupa hukuman mati harus segera dilaksanakan dan itu hanya bisa ditunaikan apabila negeri ini mau diatur oleh Islam secara menyeluruh.

Barang siapa mendapati orang yang berkelakuan seperti kaum Luth maka bunuhlah orang yang berbuat dan pasangannya ( HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu majah dan Ahmad, shahih ).

Ketika hukum tunduk tak berdaya oleh transaksi dan tekanan kuasa tunggulah negara akan binasa. Wallahu a`lam biasswab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak