Hanya Islam Solusinya!

Oleh : Iza Inqilaby (Mahasiswi)


Berbicara tentang Komunisme, dilansir dari Wikipedia.org bahwa Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar Komunisme dunia. Kelahiran Komunisme di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari hadirnya orang-orang buangan politik dari Belanda dan mahasiswa-mahasiswa lulusannya yang berpandangan kiri. Beberapa di antaranya adalah Sneevliet, Bregsma, dan Tan Malaka yang masuk setelah Sarekat Islam (SI) Semarang sudah terbentuk.

Ideologi Komunisme di bangun berdasarkan Manifest der Kommunis-tischen yang ditulis oleh Karl Mark dan Friedrich Engels. Teori komunisme ini didasarkan atas perjuangan kelas dan ekonomi kesejahteraan. Atas teori ini banyak orang-orang yang tersentuh untuk mengemban ideologi ini. Dilansir dari antikomunisme.com bahwa ada di antara kalangan muda yang tertarik marxisme lantaran pembelaannya terhadap kaum miskin tertindas. Mereka cemburu melihat kaum miskin dimarjinalkan. Mereka terusik melihat ketidakadilan menyelimuti kaum miskin yang dipinggirkan. Hatinya berontak melihat kaum kapitalis (pemilik modal) memeras para buruh. Namun pada kenyataannya dengan komunisme justru rakyat hidup terkekang. Komunisme tak berpihak pada kaum proletar, rakyat kecil. Komunisme tidak pernah memberikan bukti atas janji-janjinya bagi kehidupan rakyat yang lebih baik. Di bawah rezim komunis penderitaan demi penderitaanlah yang dihadapi rakyat.

Bahkan Komunisme tidak sesuai dengan fitrah manusia yang lemah, Komunisme mengingkari penciptaan alam ini oleh Zat Yang Maha Pencipta. Komunisme juga meniadakan aturan tuhan dalam kehidupan. Bagi mereka agama dianggap sebagai candu yang meracuni masyarakat dan menghambat pekerjaan. Maka Komunisme tidak layak dijadikan sebagai solusi untuk segala problematika kehidupan manusia.

Sebagaimana Komunisme, Kapitalisme juga bukanlah solusi atas problematika kehidupan saat ini. Karena kelahiran Komunisme sendiri dianggap sebagai reaksi terhadap ideologi Kapitalisme yang menguntungkan para pemilik modal dan merugikan kalangan buruh dan tani. Kapitalisme tegak atas dasar pemisahan agama dengan kehidupan (Sekulerisme). Menurut mereka rakyat adalah sumber kekuasaan. Demokrasi yang dianut oleh ideologi Kapitalisme ini, berasal dari pandangannya bahwa manusia berhak membuat peraturan (undang-undang) hidupnya sendiri.

Meskipun kedua ideologi Kapitalisme dan Komunisme ini berbeda pendapat mengenai pandangan tentang Pencipta, akan tetapi keduanya sepakat bahwa nilai-nilai yang patut untuk diterapkan dalam kehidupan adalah nilai-nilai yang ditetapkan oleh manusia itu sendiri. Atas dasar inilah maka keduanya (Kapitalisme dan Komunisme) tidak sesuai dengan fitrah manusia, karena dalam memecahkan problematika kehidupan diserahkan kepada penguasa-penguasa yang memiliki akal yang terbatas.

Sedangkan Islam menerangkan bahwa di balik alam semesta, manusia, dan kehidupan terdapat Al-Khaliq yang menciptakan segala sesuatu, yaitu Allah SWT. Seorang muslim tidak hanya memandang Allah SWT sebagai pencipta saja, tetapi ia juga memandang bahwa Allah SWT telah menentukan baginya aturan hidup untuk dilaksanakan dalam kehidupan. Sebab, Islam bukan hanya sekedar agama yang mengatur masalah ritual semata, tetapi Islam juga sebuah ideologi karena memiliki aturan mengenai kehidupan, Islam mengatur pemerintahan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, pergaulan pria dan wanita, dan lain sebagainya.

Aturan dalam Islam berasal dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia. Yang karenanya, aturan yang ditetapkan tidak memihak pada kepentingan tertentu, apakah para kapitalis dalam sistem Kapitalisme maupun kaum buruh dalam sistem Komunisme. Berdasarkan ini, hanya Islamlah satu-satunya yang sesuai dengan fitrah manusia sedangkan yang lainnya berlawanan. Maka hanya Islamlah yang layak untuk dijadikan solusi atas segala problematika kehidupan. Dan penerapan Islam secara kaffah adalah satu-satunya jalan agar umat manusia menemukan kesejahteraan dan kemuliaan dalam hidup.

Wallahu a’lam bi ash-showab.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak