Bessegera Taat Dari Segala Bencana






Oleh:Retianti


Pegiat Dakwah Tinggal Di Bandung




Bencana  kembali terjadi di negeri ini, tentu semakin   
"Sungguh kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut dan kelaparan. Juga dengan berkurangnya harta, jiwa dan buah-buahan. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-oradalam. Belum berakhir duka Lombok akibat gempa sekarang  terjadi di Kota Palu, tak hanya gempa bumi tetapi juga tsunami. Hampir seluruh rumah dan bangunan hancur-lebur, sebagian infrastruktur luluh-lantak, lebih dari 1000 orang wafat, sebagian lagi diterjang tsunami, sebagian lagi tertimbun lumpur, banyak korban yang hilang belum ditemukan hingga saat ini, kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah.
Gempa bumi yang terus terjadi susul menyusul serta duka nestapa seolah-olah tidak mau beranjak dari negeri ini.

Setiap Muslim seharusnya menyikapi semua bencana ini dengan tepat. Dilihat dari segi faktor alam, bencana seperti gempa bumi dan tsunami merupakan bagian dari Sunatullah atau Qadha (ketentuan) dari Allah SWT yang tentu saja tidak bisa ditolak dan dicegah. Tentu musibah ini harus kita sikapi dengan  ridha dan sabar.


Besar atau kecil musibah yang menimpa  seorang Mukmin jika disikapi dengan ridha dan sabar maka sesungguhnya bisa menjadi wasilah bagi penghapusan dosa-dosanya. Rasulullah SAW bersabda :
"Tidaklah seorang Muslim tertimpa musibah (bencana) berupa kesulitan, rasa sakit, kesedihan, kegalauan, kesusahan hingga tertusuk duri kecuali Allah pasti menghapus dosa-dosanya.”(HR al- Bukhari dan Muslim).



Dalam khusus bencana yang terjadi di Palu sebetulnya ada faktor diluar "Qadha" yang memperparah bencana, bahkan menimbulkan "bencana baru", misalnya seperti : Pemerintah lalai dan abai untuk memperbaiki atau mengganti alat pendeteksi tsunami yang sudah dari tahun 2012 tidak berfungsi, pemerintah tak cepat tanggap darurat terhadap bencana sehingga banyak korban gempa bumi dan tsunami yang masih ditimpa kelaparan karena tidak segera mendapatkan bantuan makanan, obat-obatan dan logistik yang mereka butuhkan.


Parahnya lagi pemerintah enggan menetapkan gempa Lombok dan gempa Palu sebagai bencana nasional. Belum lagi penjarahan yang terjadi pasca gempa di berbagai tempat seperti : toko emas, toko elektronik, termasuk SPBU sampai ada yang membobol ATM. Kejadian ini semakin memperparah keadaan.


Oleh karena itu untuk mengakhiri ragam bencana ini tidak lain dengan bersegera bertobat kepada Allah SWT. Tobat yang harus dilakukan oleh semua komponen bangsa terutama para penguasa dan pejabat negara yang tidak amanah dalam mengatur urusan rakyat, tidak profesional, bahkan cenderung bertindak zalim terhadap masyarakat yaitu melalui kebijakannya yang terus menambah penderitaan rakyat,  seperti : terus-menerus menaikan harga BBM, tarif listrik, tarif tol, dll. Serta sumber daya alam milik rakyat yang terus dibiarkan dikuasai oleh pihak asing. Allah SWT berfirman:
"Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan akibat perbuatan tangan (kemaksiatan) manusia supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan (kemaksiatan) merek itu agar mereka kembali ( ke jalan-Nya).” ( TQS ar-Rum[30]:41).



Di masa kekhalifahan Umar ra. pernah terjadi gempa bumi, lalu Beliau segera mengucapkan pujian dan sanjungan kepada Allah Azza wa jalla. Pada saat bumi berguncang keras, Khalifah Umar ra. memukulkan cambuknya ke bumi,sambil berkata :
"Tenanglah engkau, bumi. Bukankah aku telah berlaku adil kepadamu."
Seketika bumi pun berhenti berguncang. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena Khalifah Umar ra. adalah Amirul Mukminin secara lahir dan  batin. Beliau adalah Khalifah Allah yang berlaku adil bagi bumi dan penduduknya sehingga sanggup menjadikan "bumi bersahabat" dengan manusia. Namun sebaliknya kezaliman penguasa bisa menyebabkan bumi terus berguncang.


Kezaliman yang terbesar adalah saat manusia terutama para penguasa tidak berhukum dengan hukum Allah SWT. Sebagaimana dalam Firman- Nya :
"Siapa saja yang tidak memerintah/berhukum dengan hukum yang telah Allah turunkan, mereka adalah para pelaku kezaliman.” (TQS al-Maidah[5]:5).


Oleh sebab itu  tobat harus dibuktikan dengan kesediaan untuk menerapkan syariah Islam secara menyeluruh di dalam seluruh  aspek kehidupan (pemerintahan, pendidikan, sosial, ekonomi, dll). Dengan penerapan Islam secara menyeluruh tentu akan mendatangkan keberkahan yang berlimpah ruah memenuhi  bumi ini. Sebagaimana dalam Firman-Nya:
"Andai penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti kami akan membukakan untuk mereka keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) sehingga Kami menyiksa mereka sebagai akibat dari apa yang mereka perbuat.” ( TQS al-A'raf[7]:96).
Wallahu a'lam bi ash-shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak