(sumber gambar: nasional.kompas)
Oleh: Ashfiya Al Hizbi Fadilah
Masih jelas dalam ingatan duka yang menghampiri Lombok. Belum juga berakhir duka di Lombok, kini hadir duka Palu yang lebih dahsyat. Tak hanya gempa bumi,namun juga tsunami dan likuifaksi. Nyaris seluruh bangunan hancur lebur. Lebih dari 1000 orang wafat. Ada yang tertimpa reruntuhan gempa, diterjang tsunami bahkan tertimbun lumpur.Korban hilang yang belum ditemukan pun banyak.
Bencana seolah tak mau pergi. Gempa bumi terus terjadi, tragedi dan duka seolah tak mau beranjak dari bumi Khatulistiwa ini.
Bencana apapun, baik besar maupun kecil sesungguhnya bisa menjadi wasilah bagi penghapusan dosa-dosanya. Rasululllah SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah berupa rasa sakit, kesedihan, kegalauan, kesusahan hingga tertusuk duri kecuali Allah pasti menghapus dosa-dosanya”. Tentu,dosa-dosanya akan terhapus jika orang itu menyikapi musibah dengan keridhoan dan sabar.
Satu satunya cara untuk mengakhiri ragam bencana ini tidak lain dengan bersegera taubat pada Allah SWT. Tobat harus dilakukan oleh segenap bangsa, termasuk para penguasa dan para pejabat. Kezaliman terbesar adalah saat manusia, terutama penguasa tidak berhukum dengan hukum Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT, "Siapa saja yang tidak memerintah/berhukum dengan hukum yang telah Allah turunkan,mereka adalah para pelaku kezhaliman" ( TQS al-Maidah [5]:5)
Karena itu pula tobat terutama harus dibuktikan dengan kesediaan mereka untuk mengamalkan dan memberlakukan syariah-Nya secara kaffah dalam semua aspek kehidupan. Jika syariah islam diterapkan secara kaffah, tentu keberkahan akan berlimpah ruah memenuhi bumi. Karena penerapan hukum islam secara Kaffah adalah wujud hakiki dari ketakwaan. Ketakwaan pasti akan mendatangkan keberkahan dari langit dan bumi,sebagaiman firman Allah SWT,
"Andai penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan membukakan untuk mereka keberkahan langit dan bumi. Akan tetapi,mereka mendustakan (ayat-ayat kami) sehingga Kami menyiksa mereka sebagai akibat dari apa yang mereka perbuat" (TQS al-A’raf [7] :96)
Tags
Opini
