Kecanduan Media Sosial, Isu Mendesak di Kalangan Remaja




Oleh : zuxy

Satu dari empat remaja dilaporkan mengalami stres hingga berdampak pada kesehatan mental karena minimnya interaksi sosial. Kebiasaan makan bersama pun kini perlahan hilang. Masing-masing sibuk menatap layar, bukan saling bertukar cerita

Generasi muda menghadapi berbagai masalah kesehatan mental yang dipicu oleh penggunaan teknologi digital yang berlebihan. Karena sistem hari ini kapitalisme yang di mana perusahaan teknologi berlomba-lomba meraih keuntungan melalui aplikasi, media sosial, dan platform digital, tanpa mempertimbangkan dampak psikologis pada penggunanya.

Banyak anak muda mengalami gangguan mental akibat screen time yang terlalu lama, seperti stres, kecemasan, gangguan fokus, hingga kecanduan gadget. Di Indonesia sendiri, penggunaan gadget sudah berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Kebiasaan ini berpotensi menimbulkan berbagai dampak negatif seperti digital dementia (menurunnya kemampuan berpikir dan mengingat), rasa malas berpikir, serta meningkatnya rasa kesepian meskipun seseorang aktif menggunakan media sosial.

Dalam sistem islam media sosial harus jujur dan mengedukasi, negara wajib memblokir konten yang merusak atau tidak bermanfaat seperti judi, pornografi, fitnah dll.
pembatasan usia akses media sosial diterapkan secara serius dan diawasi langsung oleh negara. Anak-anak dan remaja tidak dibiarkan mengakses dunia digital tanpa batas dan tanpa pendampingan. Negara memastikan bahwa setiap tahap usia memiliki perlindungan yang sesuai dengan perkembangan psikologisnya, sehingga teknologi benar-benar menjadi alat pendukung kehidupan, bukan sumber kerusakan mental. Sistem ini hanya terwujud melalui pemerintah islam ( khilafah ) yang menegakkan syariat secara menyeluruh dan berpihak pada kesejahteraan rakyat.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak