Generasi Harus dibina dengan Pendidikan Islam




Oleh: Mariyam Sundari 
(Jurnalis Pengamat Kriminal Anak)




Pendidikan merupakan fondasi awal untuk membentuk karakter pada seseorang terlebih para generasi. Jika pendidikan yang diajarkan jauh dari syariat Islam, maka hasilnya juga akan menyimpang. Oleh sebab itu, perlu diingat dan menjadi catatan penting bahwa generasi penerus harus di bina dengan fondasi yang terbaik yang hanya terdapat dalam pendidikan Islam.

Pendidikan memang sudah menjadi hak rakyat yang harus diberikan sebagaimana halnya kesehatan dan keamanan. Namun, yang mampu memutuskan dan dan memfasilitasi adalah tugas negara. 

Namun, sayangnya saat ini sistem yang berlaku bukanlah aturan Islam, melainkan sistem kapitalis sekuler yang menjauhkan agama dari kehidupan, jadi jelas bertentangan dengan pendidikan Islam, sehingga sulit sekali untuk menempuh pendidikan Islam secara menyeluruh. Kalaupun ada di sekolah-sekolah pelajaran agama tapi hanya terbatas waktunya, dan tak mampu menjadikan anak didik berakhlakul karimah disebabkan hanya sebatas materi semata. 

Akibatnya, kita bisa menyaksikan sendiri apa yang sudah terjadi pada generasi saat ini karena jauh dari pendidikan Islam. Kebebasan dimana-mana, berkhalwat, pacaran, bahkan sampai kebablasan melakukan perbuatan zina yang dianggap sudah biasa. Termasuk klithih yang dilakukan pelajar, adanya geng motor yang meresahkan dan lain sebagainya masih banyak lagi kerusakan yang ditimbulkan oleh para generasi saat ini. 

Negara seharusnya sigap dalam mengurus masalah pendidikan demi melahirkan generasi gemilang bukannya menggagas program populis dan hanya sekedar tambal sulam yang tidak akan mampu menyelesaikan persoalan sampai ke akarnya. Begitulah hidup dalam sistem kapitalis sekuler saat ini. 

Berbeda dengan Islam yang memandang pendidikan merupakan hak dasar dan hak syar'i. Jadi, pendidikan dalam Islam bukan untuk menyelesaikan masalah ekonomi negara, tapi justru diterapkan sebagai penyokong pendidikan yang kemudian diselenggarakan untuk mencetak generasi bersyakhsiyah Islamiyah, hingga siap berdakwah dan mengagungkan peradaban Islam mulia. 

Sebagai pilihan pasti kita akan memilih sistem yang terbaik yang akan menjadikan generasi yang baik pula. Apakah generasi mau dijadikan ahli maksiat dan perusak dalam sistem kapitalis sekuler ataukah seperti Al-Fatih sang penakluk Kota Konstantinopel di usia belianya sekitaran 21 tahun. Inilah didikan dalam Islam, jadi tinggalkan sistem kapitalis yang merusak. []

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak