Ramadan Harga Sembako Mulai Naik, Dampak Berat Beban Rakyat



Oleh : Fitri Aulia Ramadhani



Bulan suci Ramadhan, Harga kebutuhan pokok dan sayuran dalam sejumlah pasar di Kabupaten Subang, Jawa Barat, mulai mengalami kenaikan. Kenaikan bahan pangan biasanya terjadi pada beras, ayam potong, telur dan sayuran.

Harga beras di Pasar Pamanukan Subang mengalami kenaikan Rp1.000 per kilogram. Beras premium dari semula dijual Rp13.000 menjadi Rp14.000, sedangkan beras medium dari Rp12.000 menjadi Rp13.000.(mediaindonesia.com 23/02/25)

Mengapa Hal ini Terjadi

Ramadan di Indonesia itu sama persis seperti “tradisi”, yakni penaikan harga makanan pokok yang terus berulang tiap tahunnya. Apabila kita menggunakan kata kunci “kenaikan harga makanan menjelang Ramadan”, pertanyaannya, mengapa kenaikan harga pangan menjelang Ramadan sering terjadi? Bermacam jawaban dan alasan yang bisa kita baca secara berurutan, penyebab naiknya harga pangan karna kurangnya hasil panen beras dari petani sedangkan permintaan banyak.(mediaindonesia.com 23/02/25)

Bulan Ramdhan ini, permintaan masyarakat terhadap bahan makanan cenderung meningkat. Hal ini menyebabkan konsumsi rumah tangga meningkat, sehingga bahan pokok makanan pun meningkat. Dalam teori ekonomi kapitalisme, jika permintaan naik, harga pun naik.

Di Mana Peran Negara Sesungguhnya

Dalam Islam, peran negara itu melayani rakyat. Islam mewajibkan negara untuk turun tangan mengurusi seluruh kemaslahatan umat. Negara agar segera bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. apabila terjadi masalah, akan diselesaikan secara selesai dan segera, islam juga memandang bahwa masalah makanan adalah suatu hal yang harus mendapat perhatian khusus karena merupakan salah satu kebutuhan manusia yang wajib dipenuhi setiap individu. Selain itu, seorang khalifah (pemimpin) akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT jika ada rakyatnya yang kelaparan.

Pandangan ini berbasis pemahaman bahwa penguasa ialah pengurus rakyat berdasarkan sabda Rasulullah saw.,"Sesungguhnya imam (penguasa) adalah pengurus dan ia bertanggung jawab terhadap (rakyat) yang dipimpinya."(HR Bukhari). Wallahua'lam bishshawaab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak