Oleh : Dahlia
Musibah bencana alam terjadi di sejumlah daerah, di antaranya Sukabumi. Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Sukabumi, hingga Sabtu (7-12-2024) pukul 17.30 WIB ada 328 titik bencana yang tersebar di 39 kecamatan. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena menjelaskan bahwa jenis bencana yang terjadi di tiap kecamatan sangat bervariasi. Tanah longsor, banjir, angin kencang, dan pergerakan tanah menjadi bencana utama yang merusak.
Musibah adalah satu kata yang sangat akrab di telinga kita, seolah - olah sudah tak aneh di Negeri kita yang tercinta. Musibah kehilangan harta dan jiwa datang dari Allah Swt, secara tiba-tiba. Siapa pun tidak akan sanggup menolaknya. Bersabar dalam kondisi itu mendatangkan pahala dan menghapuskan dosa. Akan tetapi, musibah yang menimpa agama datang dari kelalaian, nafsu tamak pada dunia, dan kejahilan kita. Semua adalah pilihan kita sendiri.
Musibah dan bencana diantara hamba-hambaNya yang benar-benar beriman dan siapa yang hanya sekedar mengaku beriman. Sikap dan kesabaran atas musibah, serta bagaimana perbuatan dan amal sesudah adanya musibah menunjukkan benar atau tidaknya iman seseorang.
Dengan memahami musibah sebagai ujian, maka kita mengedepankan persangkaan yang baik dan memandang masa depan lebih optimis.
Dengan berbagai musibah dan bencana yang terjadi, kita selalu mengambil hikmah untuk selalu bermuhasabah. Serta berusaha mewujudkan penerapan syariat Islam secara kafah agar kehidupan kita membawa berkah.
Sungguh, selama ini kita salah menempatkan makna musibah dalam kehidupan. Kerusakan agama dianggap biasa, tetapi kehilangan dunia ditangisi sejadi-jadinya. Astagfirullah!