Kecewa Pemerintah Buka Keran Impor Susu, Peternak Lokal Bagikan Susu Gratis.


Oleh ; Arsyila Putri 



Boyolali - Puluhan peternak sapi perah dan pengepul susu di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dalam beberapa waktu terakhir ini terpaksa membuang susu hasil panen mereka. Hal itu lantaran pabrik atau industri pengolahan susu (IPS) membatasi kuota penerimaan pasokan susu dari para peternak dan pengepul susu itu.
Hanya dalam waktu sekitar 15 menit, sebanyak 500 liter susu ludes diberikan kepada warga sekitar lokasi.
Sugianto mengungkapkan pembatasan kuota sebenarnya sudah dilakukan sejak sekitar September 2024 lalu. Berdasarkan informasi dari pihak pabrik atau IPS, membatasi kuota penerimaan pasokan susu dari kalangan peternak lokal itu karena alasan pemeliharaan mesin. 
"Alasannya (pabrik atau IPS membatasi penerimaan pasokan susu) satu, maintenance mesin. Padahal tidak mungkin itu," ungkap Sugianto saat ditemui wartawan di sela-sela audiensi peternak dan pengepul susu dengan jajaran Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali hari ini.
Ia menduga pembatasan penerimaan pasokan susu oleh pabrik atau IPS itu lantaran ada kebijakan impor susu yang diambil oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan. "Indikasi yang terjadi di lapangan sekarang ini adalah karena keran impornya dibuka oleh Menteri Perdagangan," kata dia. (Kumparan.com).

Peternak Menjerit dalam Sistem Demokrasi 

Lagi dan lagi berita penderitaan para petani dan peternak yang menjerit karena ulah pemerintah di negeri sendiri. Sebelumnya juga dikabarkan para petani kol dan cabe yang membuang hasil panennya dikarenakan harga kol yang hanya 300 rupiah perkilonya. (Dilansir Hops.Id dari postingan Instagram @bigalphaid pada Selasa, 1 Oktober 2024). Sungguh miris ditengah dampak kenaikan BBM yang juga berimbas pada sektor pertanian dan peternakan yaitu naiknya biaya produksi.  mulai dari pengolahan lahan yang membutuhkan biaya besar, ditambah upah para pekerja yang juga naik serta naiknya harga pupuk dan obat-obatan penangkal hama. Tidak bisa dipungkiri apabila dikalkulasikan hasil panen petani yang dihargakan murah tak bisa menutup biaya produksi yang semakin tinggi, ditambah dengan adanya impor yang menggencet harga serta kualitas petani lokal.

Demikian pula keresahan dan kesediaan yang dialami para peternak sapi perah hari ini, ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan impor susu dari Vietnam untuk program pembagian susu gratis tahun 2025, membuat para peternak gulung tikar. Awalnya program susu gratis ini membuka harapan baru bagi para peternak susu sapi perah, mereka akan bisa mendistribusikan hasilnya kepada pemerintah sebanyak mungkin, namun kebijakan impor tersebut mengubur mimpi para peternak. Karena pemerintah hanya mengambil susu 20% dari peternak lokal dan 80% dari impor.
Para peternak merasa dirugikan karena biaya merawat sapi dan membeli pakan untuk sapi pun mahal. Para bandar yang mengepul susu pun lebih baik berhenti, tidak kuat dengan biaya transportasinya untuk mengambil susu kepada para peternak.

Inilah tabiat asli sistem ekonomi Kapitalisme yang bersifat kapitalistik, mempercayakan kepada para pemilik modal. Tentu dibalik adanya kebijakan impor yang dilakukan pemerintah pasti ada para pemilik modal dan pengusaha yang diuntungkan. Bukti tunduknya para penguasa kepada pengusaha pemilik modal untuk melancarkan kepentingan hajat para pemilik modal, pemerintah rela melakukan apa pun termasuk membuka keran impor seluas luasnya bagi para pemilik modal. Jelas sistem ekonomi Kapitalisme tidak bisa menjamin kesejahteraan para petani dan peternak, karena dipersulit dengan biaya produksi dan pendistribusiannya. Maka penting pula memperhatikan sistem yang bisa membuat para petani dan peternak sejahtera.
 
Islam Solusi Terbaik

Islam memberikan solusi terbaik disetiap permasalahan, Islam pun mengatur kehidupan bernegara dalam mengurus rakyatnya. Seorang pemimpin dalam Islam atau pemimpin dalam negara yang disebut dengan khilafah akan menerapkan aturan kehidupan sesuai dengan syariat Islam.
Dimana ada hukum atau sanksi yang diberlakukan ketika adanya kecurangan dan pelanggaran pada syariat Islam. Dan negara turun langsung serta bertanggung jawab penuh atas pemenuhan hajat dan kehidupan umat. Termasuk dalam mensejahterakan para petani dan peternak. Petani dan peternak dalam Islam perlu dilindung, diperhatikan dan disejahterakan, karena petani adalah orang yang mampu menghasilkan sumber makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seperti, beras, buah, sayur, menanam pohon-pohon yang baik untuk kelangsungan hidup manusia. Begitupula para peternak yang dengan sepenuh hati merawat hewan ternaknya, sapi, ayam, kambing, lalu diambil susu dan dagingnya untuk dimanfaatkan sebagai pemenuhan kebutuhan hajat hidup masyarakat.

Tugas negara dalam sistem Islam akan memfasilitasi para petani mulai dari lahan yang subur serta bibit tanaman yang baik, memastikan pupuk dengan harga terjangkau atau bahakan gratis dan hasil panennya akan dibeli oleh negara dengan harga tinggi lalau akan didistribusikan keseluruhan wilayah dengan harga terjangkau. Begitupula dengan para peternak yang akan di fasilitas tempat atau kandangnya  serta jenis hewan yang bagus dan sehat agar menghasilkan produksi susu dan daging yang baik. Didistribusikan oleh negara agar tidak ada para rente yang mengambil keuntungan ditengah atas penderitaan rakyat. Begitulah upaya yang dilakukan negara untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya, serta tercipta kedamaian dan keberkahan dari langit dan bumi.

Wallahua'lam bishshawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak