Oleh : Umi Zadit Zareen
Chlidfree yang sedang marak dibahas oleh para perempuan saat ini menarik perhatian lembaga survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait childfree ini ternyata ada 72 ribu perempuan Indonesia dengan usia 15 hingga 49 tahun mengaku tidak ingin memiliki anak (childfree).
Dengan beralasan ketakutan akan masa depan dengan ekonomi tidak stabil. Kemudian alasan lain, keberadaan anak dianggap menghambat karir, selanjutnya gaya hidup dan kultur. Walaupun Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Sabtu (16/11/3024) Wihaji meyakini pendudukan Indonesia masih baik-baik saja dan terkendali dan fenomena childfree yang terjadi pada perempuan Indonesia adalah bersifat dugaan dalam tanggapannya.
Nyatanya Childfree terjadi karena ide ini lahir dari feminisme dan sistem kapitalisme. berbagai penyebab, mulai dari ide hak reproduksi perempuan hingga biaya hidup tinggi. Secara ide, Pola pikir liberal yang terus memengaruhi kalangan kalangan muda. Kekuatiran akan rezeki dan tidak mau repot dalam pengurusan, menjadikan anak sebagai beban dengan biaya-biaya dalam proses membesarkan atau pendidikannya. Belum lagi akan dihadapkan dengan Kesulitan hidup (beban ekonomi) dalam kapitalisme mendorong perempuan/istri memilih childfree.
Karena kurangnya keyakinannya terhadap agama membuat tak percaya konsep rezeki dan menilai segala sesuatu dengan akal fikiran termasuk memilih childfree karena hanya mempertimbangkan manfaat dan kesenangan, tanpa pertimbangan agama sama sekali. Mirisnya saat ini memberi ruang paham rusak dengan dalih HAM
Islam menjamin kesejahteraan, dan sistem Islam akan menguatkan akidah sehingga akan menolak ide childfree karena bertentangan dengan akidah Islam. Kerena memiliki anak bukanlah beban melainkan amanah yang menjadi ladang pahala bagi orang tua.
Pendidikan Islam menjaga akidah umat tetap lurus dan menjaga pemikiran sesuai Islam. Negara juga memberikan benteng atas masuknya pemikiran yang bertentangan dengan Islam, hingga hidup sejalan dengan sang pencipta harapkan.
Wallahu a'lam bishshawab
Tags
Opini