Oleh: Khonsa Nisrin Karima
Sebuah berita yang beredaran di Indonesia tentang maraknya sebuah pengangguran.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,82 persen dan Rata-rata upah buruh sebesar 3,04 juta rupiah per bulan. Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2024 sebanyak 149,38 juta orang, naik 2,76 juta orang dibanding Februari 2023
Pengangguran adalah masalah yang kompleks dan serius yang dihadapi oleh berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah kabupaten Karawang. Sedangkan menurut Sukirno, (1994) pengangguran adalah keadaan dimana orang yang termasuk dalam angkatan kerja ingin mencari pekerjaan tetapi tidak mendapatkan pekerjaan.
radarkarawang.id
Sungguh menyedihkan, penganggur yang ada di Indonesia mayoritas adalah generasi pemuda. Dari 100 orang angkatan kerja, ada 5 orang yang menganggur, di antara pemuda ini berusia (15—24 tahun) yang mencapai 19,40%, persentase tertinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Tingginya angka pengangguran menjadi paradoks survei urban yang menggambarkan kehidupan pemuda.
Penyebab Meningkatnya Pengangguran
Mencermati meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia, pakar ekonomi syariah Dr. Arim Nasim menyebutkan ada dua faktor penyebab. “Pengangguran yang terjadi dalam suatu masyarakat atau negara, secara prinsip disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor individu dan faktor sistem,” tuturnya.
muslimahnews.id
Pengangguran merupakan hal serius, baik bagi negara maju maupun berkembang. Problem pengangguran memang masih menjadi tugas besar bagi pemerintah di berbagai negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Padahal, pengangguran berkorelasi positif dengan kemiskinan. Sedangkan kemiskinan menjadi salah satu faktor pemicu berbagai kerawanan sosial, sekaligus menjadi indikator minimnya tingkat kesejahteraan.
Meningkatnya pengangguran ini juga dikarenakan oleh negara yang masih memakai sistem kapitalistis, yang dimana sistem ini malah menjadikan sebuah kesengsaraan bagi seluruh rakyat.
Pengangguran akan terus berlanjut jika sistem negara ini tidak dirubah atau masih bergantungan dengan sistem kapitalistis ini.
Karena pengangguran adalah tanggung jawab negara, bukan swasta.
Islam Solusi Utamanya
Berbeda dengan sistem sekuler kapitalisme, dalam Islam, pemimpin atau negara menempatkan diri sebagai pengurus dan penjaga. Adanya dimensi akhirat pada kepemimpinan Islam membuat seorang penguasa akan takut jika zalim dan tidak adil kepada rakyat. Mereka akan berusaha maksimal mengurus dan menyejahterakan rakyat dengan jalan menerapkan syariat Islam sebagai tuntunan kehidupan,bukan malah sistem kapitalistis yang dijadikan sebagai landasan kehidupan
Islam akan mengatur sebuah negara dengan banyaknya jaminan yang begitu memuaskan, Negara pun dimungkinkan akan memberi bantuan modal dan memberi keahlian kepada rakyat yang membutuhkan. Bahkan, mereka yang lemah atau tidak mampu bekerja akan diberi santunan oleh negara hingga mereka pun bisa tetap meraih kesejahteraan.
Dengan ajaran Islam justru mampu memuaskan akal bagi seluruh manusia, yang menetapkan mekanisme jaminan kesejahteraan. Islam mengatur segala aspek kehidupan dengan begitu ringkas dan sangat mudah untuk kita pahami.
Semua ini kembali pada soal paradigma kepemimpinan Islam yang berperan sebagai pengurus dan penjaga. Karena seorang pemimpin nantinya akan di mintai pertanggung jawaban atas setiap orang yang memimpinnya
والله أعلمُ بالـصـواب
Tags
Opini
