Sistem Kapitalis Menciptakan Dunia Pendidikan Rapuh Iman




Oleh : Maulli Azzura

"Guruku tersayang.. Guru tercinta.. Tanpamu apa jadinya aku...."

Mungkin lagu guruku tercinta yang tak asing di kalangan anak-anak tidak berlaku lagi dalam sistem kapitalisme. Karena munculnya berbagai penyimpangan-penyimpangan perilaku guru dan murid telah terjadi di berbagai wilayah yang menunjukkan fakta nyata bahwa bobroknya dunia pendidikan sistem kapitalisme tidak mampu mencegah dan menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi.

Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Gresik memberikan vonis 3 bulan buat terdakwa Abdul Bashor dan Zakariyah atas kasus penganiaayaan. Dua guru asal Bungah itu terbukti menganiaya dua muridnya pada Juni 2023 lalu. Hakim Ketua PN Anak Agung Ayu Christin Agustini membacakan amar putusan kedua terdakwa. Bahwa kedua terdakwa itu, terbukti melakukan penganiayaan sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 80 ayat (1) Jo 76 C UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP. (radargresik.id 06/02/2024)

Kriminalitas makin marak terjadi, usut punya usut, kedua guru melakukan penganiayaan juga tanpa sebab, karena di duga korban melakukan kesalahan dengan memainkan petasan yang mengganggu kenyamanan masyarakat.

Sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan telah menciptakan out put pendidikan generasi yang minim akhlak. Munculnya generasi yang bisa melakukan segala sesuatu dengan landasan nafsu kesenangan tanpa memikirkan kemudharatan dari perbuatan tersebut adalah  karena rusaknya cara berpikir generasi dalam menjalani hidup. Minimnya pendidikan agama disekolah, serta lingkungan yang tidak terkontrol menjadikan HAM adalah alasan satu-satunya untuk bebas berperilaku.

Lantas benarkah jika menjadi guru itu serba salah?. Guru mendiamkan pelajar yang mengganggu ketenangan masyarakat salah?. Guru menghukum pelajar atas perbuatan buruk juga salah?.

Inilah gambaran dari sistem Kufur. Begitupun dari sisi pelaku (guru). Digugu lan ditiru itulah makna guru, pendidik yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi murid-muridnya. Perilaku guru dalam kasus ini tidak lain karena didasari oleh lemahnya iman dan takwa individu. Dalam kehidupan sekuler yang jauh dari aturan dan hukum Allah, membuat orang mudah melakukan tindak kriminalitas tanpa pikir panjang. Apalagi pengaruh penerapan sistem kapitalis di negeri ini menghasilkan kemiskinan yang meluas, bisa menjadikan emosional individu lepas kendali. Sehingga perbuatan yang dilakukan juga dipengaruhi oleh tingkat emosional akibat beban masalah berat yang dialami.

Hukum sistem sekuler yang menangani, jelas tidak akan mampu memberikan jalan keluar yang adil bagi guru dan murid karena hukum sekuler mandul memberikan pemahaman serta efek jera terhadap pelaku. Sudahlah sanksinya lemah, banyak oknum aparat juga mudah dibeli agar pelaku bisa lepas dari jerat hukum. 

Aturan dan hukum yang mampu memberi keadilan hanya ada dalam sistem Islam. Islam adalah solusi dalam setiap problem kriminalitas. Dalam Islam, pendidikan berlandaskan akidah yang benar dan tepat sehingga menghasilkan generasi yang berkepribadian Islam. Islam akan melahirkan generasi yang melakukan segala sesuatu dengan pertimbangan hukum syara'. Islam juga memiliki lapisan-lapisan yang bekerja efektif untuk mewujudkan rasa aman bagi masyarakat. Dari aspek preventif yang dilakukan pada individu dan masyarakat. Serta aspek kuratif dimana negara khilafah menerapkan sistem sanksi yang tegas dan adil. Dengan penerapan sistem sanksi tersebut kriminalitas bisa terselesaikan dan rasa aman bagi rakyat pun bisa terwujud. 

Islam sangat memuliakan guru. Di dalam Islam, guru merupakan orang berilmu yang harus benar-benar dihormati selagi apa yang disampaikannya merupakan kebenaran dan sesuai dengan yang Rasulullah ajarkan. Karena darinya, kita dapat memperoleh ilmu yang tak terbatas.

Dahulu kala, bahkan demi memperoleh sepotong hadits atau mencari ilmu lain, orang-orang rela melakukan perjalanan jauh demi dapat duduk di majlis ilmu dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh gurunya. Berbeda dengan sekarang yang bisa didapat dengan mudah.

Selain sistem Islam, mustahil guru dan murid akan mendapatkan perlindungan dan keamanan. Maka sudah saat nya masyarakat melek bahwa akar dari semua malasah adalah terpisahnya agama dalam kehidupan. Sudah saat nya negri serius dalam menangani masalah-masalah secara sistematis tanpa menciptakan masalah baru. Saatnya Islam bangkit dan akan merubah semua hukum dan aturan manusia menjadi hukum dan aturan Allah.

Wallahu A'lam Bishowab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak