Meraih Ketaatan di Bulan Mulia, Marhaban Yaa Ramadhan




Oleh:  Julia Ummu Adiva



Alhamdulillah tepat pada senin,  11 Maret 2024/ 1 Ramadhan 1445 hasil dari Rukyat Global hilal terlihat di Arab Saudi dan beberapa negara lainnya. Rasanya sungguh mendebarkan menunggu detik-detik penetapan Ramadhan ini, bulan yang sangat dinanti-nanti kan oleh seluruh umat islam di dunia. Jelas sekali,  karena seperti yang kita ketahui begitu banyak keutamaan di bulan suci Ramadhan. Seperti di setiap 10 hari pertama,  10 hari kedua hingga 10 hari terakhir.  Yang tentunya mempunyai arti khusus dan menjadi perlombaan untuk meraih amal shalih sebanyak-banyaknya.

Bulan Ramadhan ialah bulan  istimewa karena kita diwajibkan berpuasa. Tentu
Menyambutnya harus dengan penuh kegembiraan dan keimanan yang istiqomah selama sebulan penuh berpuasa dengan menyiapkan diri sebaik mungkin tentunya.  Sebagaimana Firman Allah SWT: 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ۝١٨٣

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (TQS. Al-Baqarah:  183)

Ramadhan adalah bulan yang bertabur pahala.  Dibulan ini pintu-pintu surga dibuka,  pintu-pintu neraka ditutup serta setan-setan dibelenggu. Rasulullah saw bersabda: 


إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وَغُلِقَتْ أَبْوَابَ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيْطَان

"Apabila datang bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka serta semua setan dibelenggu." (HR Muslim)

Selain itu,  ada satu malam yang di dalam nya terdapat satu hari yang lebih baik dari seribu bulan,  itulah lailatul qadar.  Pada malam ini Al-Qur'an turun menjadi pedoman hidup untuk seluruh umat Islam, yang tertera dalam firman Allah SWT: 

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam, kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan" (TQS. Al-qadr:1-3). 

Disamping itu, ada beberapa keutamaan lainnya seperti puasa sebagai perisai dan penghapus dosa bagi dirinya, Rasulullah SAW bersabda: 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sungguh keutamaan-keutamaan diatas bisa kita raih secara totalitas tidak lain ialah dengan figur pemimpin yang amanah dan bertaqwa, di tengah sistem kehidupan sekuler saat ini rasanya dambaan pemimpin saat ini begitu jauh, itu semua tidak lain adalah diterapkan nya sistem sekuler kapitalis. Maka untuk menuju nilai ketaatan yang kokoh ialah butuh negara yang menjalankan dan menerapkan islam secara kaffah,  saat ini kaum Muslim butuh pemimpin yang benar-benar bisa mewujudkan hal tersebut. Sebab selain diri sendiri,  pergaulan, lingkungan.  Negara memiliki andil dalam membentuk insan yang bertaqwa dan bersyakhsiyyah islamiyyah.  Maka seorang pemimpin kepala negara seharusnya menjadikan dirinya sebagai panutan dan tuntunan bagi rakyatnya, tentu cerminan yang dipantulkan dan dengan berupaya semaksimal mungkin yang In shaa Allah akan terwujud ketaatan yang hakiki dan totalitas penghambaan hanya kepada Allah dan aturan Islam secara menyeluruh. 

Maka dengan demikian,  Tujuan akhir dari berpuasa Ramadhan adalah mendidik seseorang meraih derajat taqwa baik level individu, masyarakat hingga negara. 

Wallahu a'la bi ash-shawab. []

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak