Oleh : Alin FM
(Praktisi Multimedia dan Penulis)
Dunia sedang dibuat panik dengan adanya virus corona. Virus corona berasal dari kota Wuhan, China dan sudah menyebar ke berbagai negara. Pemberitaan yang heboh tentang virus corona ini membuat berbagai spekulasi dan teori konspirasi. Sebagian umat muslim percaya, bahwa virus corona merupakan azab dari Allah untuk perlakuan negara China terhadap muslim Uighur.
Virus corona telah menyebar ke beberapa negara selain Cina. Hampir setiap hari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerima laporan kasus baru di sejumlah negara. Hingga Kamis (6/2/2020), di Cina, setidaknya 490 orang meninggal dunia karena coronavirus.
Setidaknya 24.324 orang telah terinfeksi di seluruh daratan negara itu. Puluhan kasus juga telah dikonfirmasi di beberapa negara di kawasan Asia-Pasifik serta Eropa, Amerika Utara dan Timur Tengah. negara dan wilayah yang sejauh ini telah mengkonfirmasi kasus virus corona baru, sebagaimana diwartakan Aljazeera adalah Amerika serikat, Australia, Belgia, China, Filiphina, Finlandia, India, Inggris, Italia, Jerman, Jepang, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Prancis, Rusia, Singapuara, Sri Lanka, Spanyol, Swedia, Taiwan, Thailand, Uni Emirat Arab dan Vietnam. Jadi Lebih dari 26 negara tercatat terinfeksi virus corona.
Polemik terjadi di Indonesia yang setiap harinya baik orang China maupun produk China membanjiri pasar dalam negeri dan tempat-tempat wisata. Tapi tidak ada laporan terkini yang mengatakan bahwa penduduk Indonesia telah terjangkit virus mematikan itu.
Dilansir Cnnindonesia.com, WHO mengungkapkan kekhawatirannya lantaran Indonesia belum melaporkan satu pun kasus virus corona di negara berpenduduk 270 juta orang ini. Padahal, negara tetangga seperti Singapura, Filipina, Malaysia, Australia, Vietnam, dan Kamboja sudah mengonfirmasi sejumlah kasus virus corona yang terjadi di negara mereka.
Hingga 10 Februari 2020, tercatat jumlah kasus karena virus corona mencapai 40.553 dengan 910 kematian di 28 negara. Total sembuh 3.324 orang. (liputan6.com, 10/10/2020)
Virus dan Senjata Biologis
Walaupun pemberitaan di media mayoritas mengarah ke pasar hewan liar atau ada juga yang memberitakan akibat warga China suka makan kelelawar, tikus mentah, ular, anjing dan sebagainya. Namun kini informasi mengejutkan datang dari mantan kepala Intelijen Israel, Deny Shoham.
Seperti diberitakan The Washington Times, Senin (27/1/2020), Radio Free Asia pekan lalu menyiarkan ulang laporan televisi Wuhan tahun 2015, yang menunjukkan laboratorium penelitian virus paling canggih di China.
Laboratorium itu dikenal dengan Institut Virologi Wuhan. Laboratorium tersebut adalah satu-satunya situs yang dinyatakan di China mampu bekerja dengan virus mematikan.
Ia mengatakan epidemi hewan yang mematikan yang menyebar secara global mungkin berasal dari laboratorium Wuhan yang terkait dengan program senjata biologi rahasia China yang bocor, demikian menurutnya yang dikutip dari The Washington Times. Radio Free Asia minggu ini menyiarkan ulang laporan televisi lokal Wuhan dari tahun 2015 yang menunjukkan laboratorium penelitian virus paling maju di Tiongkok yang dikenal dengan Institut Virologi Wuhan.
Dany Shoham, yang telah mempelajari perang biologi China, mengatakan bahwa laboratorium tersebut terkait dengan program senjata biologi rahasia Beijing. Shoham juga menjelaskan kepada NY Times bahwa di institut ini mungkin telah terlibat, dalam hal penelitian dan pengembangan, dalam senjata biologis China, setidaknya secara jaminan, namun bukan sebagai fasilitas utama penyelarasan BW (biology weapon) China. Menurutnya, Pengerjaan senjata rahasia biologi ini dilakukan sebagai bagian dari penelitian ganda sipil-militer dan jelas terselubung. China di masa lalu telah membantah memiliki senjata biologis ofensif. Departemen Luar Negeri AS, dalam sebuah laporan tahun lalu, mengatakan mereka mencurigai China telah terlibat dalam pekerjaan perang biologis terselubung. (hidayatullah, Senin, 26/01/2020).
Masih Dilansir dari hidayatullah.com, Lembaga Wuhan telah mempelajari Corona Virus di masa lalu, termasuk termasuk jenis yang menyebabkan Sindrom Pernafasan Akut Parah, atau SARS, virus influenza H5N1, ensefalitis Jepang, dan demam berdarah. Para peneliti di institut itu juga mempelajari kuman yang menyebabkan antraks – agen biologis yang pernah dikembangkan di Rusia. Hal ini berarti bahwa senjata biologis jenis virus bukan hanya milik China tetapi juga dimiliki oleh Russia. Bahkan Shoham mengatakan kecurigaan muncul tentang Institut Virologi Wuhan ketika sekelompok virologis China yang bekerja di Kanada mengirim sampel yang tidak benar ke China. Penuturan Shoham tersebut mengungkit kembali bahwa Amerika juga memiliki simpanan yang sama, yaitu virus.
Corona juga ternyata bukanlah satu-satunya virus yang dimiliki oleh China. Setelah sebelumnya beberapa virus yang diciptakan di Institut Virologi Wuhan diantaranya, SARS, Nipah, Kongo, dan ebola. Virus- virus ini juga pernah menjadi wabah dan merenggut nyawa manusia.
Penggunaan senjata biologis dalam penyebaran penyakit dan virus bukanlah hal baru dalam ideologi Kapitalisme. Mewabahi sebuah wilayah dan memberikan vaksin dari virus atau kuman sebagai komoditas dagang para pemilik modal atau pengusaha farmasi negara pembuat senjata biologis. Dengan sederatan perjanjian kelayakan penggunaan, maka senjata biologis pun bukanlah hal yang rahasia lagi. Bahkan senjata biologis dibuat untuk menunjukkan digdayaan sebuah negara maju.
Pertanyannya, untuk apa Amerika, China, Russia dan Negara lainnya membuat laboratium pengembangan senjata biologis? Lalu untuk apa China mengembangkan Corona? Semua pertanyaan tersebut bermunculan. Tetapi intinya, apapun niat pemerintah China dalam pengembangan BW jenis virus ini, China kini bak senjata makan tuan. Belum digunakan, tetapi menyerang sendiri warganya dengan cara yang tidak bisa diduga. Jika memang benar virus itu adalah milik China yang sedang dikembangkan.
Aroma Bisnis dari akhir cerita wabah Vaksin Corona
Siapapun pasti panik dengan fenomena yang tiba-tiba terjadi begitu cepat dan menelan korban nyawa di berbagai belahan dunia. Segala kemampuan dan fasilitas teknologi yang canggih akan dikerahkan menghentikan fenomena tersebut. Negara maju sekalipun, jika diserang tiba-tiba pasti kelabakan dan dilanda panik. Bahkan Presiden Xi Jinping menyebut virus corona dengan Iblis, padahal Negara China menganut Ideologi komunis yang tidak percaya akan Tuhan dan agama.
Bukan ideology komunis-sosialisme namanya jika tidak melakukan antithessa dalam setiap persoalan. Melakukan kepanikan global dengan adanya virus corona yang sudah memakan korban jiwa. Kemudian menawarkan obat atau vaksin corona tersebut.
China mengajukan hak paten obat yang disebut bisa dipakai sebagai obat antivirus corona. Berdasarkan pernyataan yang dimuat di situs Institut Virologi Wuhan, Tiongkok, pengajuan hak paten obat itu sudah dilakukan sejak 21 Januari kemarin. (Detik.com, 06/02/2020)
Fenomena virus corona membuat Amerika kini ikut tertarik untuk melakukan penelitian virus tersebut demi menemukan vaksin virusnya. CNN mengabarkan hal tersebut bahwa Moderna, Perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, kini sedang bekerja mengembangkan vaksin untuk virus Corona. Para peneliti mencoba untuk mengunstruksikan sel di dalam tubuh agar dapat membuat banyak protein untuk mencegah atau melawan penyakit tersebut. Moderna sendiri memiliki spesialisasi membuat vaksin berbasis ribonucleic acid (RNA), bahan kimia berisi perintah untuk membuat protein. (CNN, Senin. 26/01/2020)
Amerika serikat cepat sekali bereaksi untuk menciptakan vaksin bagi virus Corona. 28 negara sudah terinfeksi virus corona ini. Sehingga harus ada vaksin untuk menghentikan laju penyebaran virus corona. Walhasil pastilah vaksin menjadi primadona komoditas dunia yang menguntungkan. Apalagi saat ini Amerika serikat sedang perang dagang dengan China. Barangsiapa yang bisa menemukan lebih dulu vaksin corona dan mempatenkannya maka bisa menjadi pundi-pundi keuntungan suatu negara yang mempatenkan vaksin tersebut. Dalam perpeksitif Kapitalisme yang dipegang oleh negara barat dan mayoritas dunia saat ini, tidak ada yang kebetulan. Semua sudah dipersiapkan secara matang.
Membahas tentang ambisi Amerika dengan segala kepentingannya menguasai dunia, apapun akan dilakukan demi pertahanan eksistensi sebagai negara adidaya Kapitalisme global. Melihat hubungan Amerika serikat dengan China saat ini yang sedang bersaing ketat dalam persaingan dagang internasional, membuat kedua Negara serakah ini saling berebut hati Negara-negara lain dan saling membongkar kejahatan masing-masing.
Terlepas dari segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Kasus virus corona adalah peluang bisnis yang menggiurkan. Seperti pada kasus virus-virus sebelumnya, Amerika turun dengan cepat memberikan vaksin bagi virus-virus yang diciptakan oleh Negara-negara penyandang izin legal BW di dunia ini.
Dengan penemuan vaksin-vaksin virus tersebut, Amerika melalui lembaga WHO akan menawarkan vaksin tersebut ke seluruh dunia, khusunya Negara yang positif terjangkit. Bayangkan jika 28 negara yqng terinfeksi membeli vaksin tersebut kepada Amerika melaui WHO, bukankah Amerika akan mendapatkan dana segar hasil penjualan vaksin yang memang dibutuhkan mereka? Apalagi hutang Amerika Serikat mencapai 50.000 miliyar $ US dollar.
Begitulah Kapitalisme memandang manusia dan kehidupan. hanya dari segi manfaat dan keuntungan. Ketika nyawa manusia pun jadi taruhan bisnis, tidak menjadi masalah bagi Kapitalisme. Asalkan pundi-pundi dollar bisa diraih. Kerakusan dan ketamakan Negara pengadopsi ideologi ini tidak kenal kemanusiaan dan keselamatan. Begitupun ideology Komunis. Yang mereka inginkan adalah keuntungan, sehingga kedua ideologi ini tidak sesuai Fitrah manusia.
Sikap Kaum Muslimin
Sebagai seorang muslim tentu kabar yang datang dari seorang inteligen Israel tidak bisa diterima begitu saja. Namun dalam permainan konstelasi politk dunia, Israel sebagai Negara sekutu Amerika, bisa saja hal itu benar demi menjatuhkan ekonomi-politik China. Ataupun jika itu benar tanpa melihat posisinya dimata Amerika, setidaknya ia memberikan informasi yang berharga bagi dunia terkait WB yang dimiliki oleh China, yang mungkin selama ini banyak yang tidak tahu. Apapun itu, faktanya virus telah menelan korban nyawa.
Bagi kaum muslimin penyakit juga bagian dari qadha (ketetapan) Allah SWT. Hingga harus sabar menghadapinya dan berikhtiar untuk berobat. Memakan makan yang halal dan thayib sesuai tuntunan syariah. Dan Negara harus mengambil langkah preventif untuk mengatasinya yang sudah dicontohkan Rasulullah Saw.
Namun, ummat Islam juga harus menyadari bahwa permainan politik Amerika Serikat dengan ideologi Kapitalisme rentan mengorbankan nyawa manusia. Baik dengan senjata – senjata berpeluru, rudal, bom dan nuklir, ternyata Negara-negara kapitalisme juga membuat senjata biologis. Yang bukan sekedar senjata pemusnah massal tetapi juga dapat dimanfaatkan mereka sebagai kepentingan bisnis yang menggiurkan. Mereka tidak mengerti dosa dan balasan hari akhirat. Mereka hanya mengerti bahasa keuntungan dan kepentingan.
Saatnya kaum muslimin bangkit untuk menyebar Islam sebagai ideologi ke tengah-tengah manusia. Karena yang menjadi target mereka dalam perang ideologi salah satunya adalah menghadang laju kebangkitan Islam. Baik China dan Negara komunis lainnya juga Amerika dengan sekutunya, sepakat bahwa Islam sebagai ideologi yang akan datang adalah musuh bersama dan harus dihadang. Posisi kaum muslimin saat ini terjebak dalam permainan konspirasi mereka dan korban senjata-senjata mereka.
Mengingat, Pada Desember 2004, Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (National Inteligent Council/NIC) merilis laporan dalam bentuk dokumen yang berjudul Mapping The Global Future. Dokumen ini berisikan prediksi atau ramalan tentang masa depan dunia tahun 2020.
A New Caliphate provides an example of how a global movement fueled by radical religious identity politics could constitute a challenge to Western norms and values as the foundation of the global system" [Maping The Global Future: Report of the National Intelligence Council’s 2020 Project]
"A New Chaliphate" adalah Berdirinya kembali Khilafah Islam, sebuah pemerintahan Islam global yang mampu memberikan tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai global Barat.
Semoga kebangkitan Islam dan cahaya kemenangan ummat akan segera datang sebelum virus-virus lainnya muncul membunuh manusia. Dan cukuplah virus sekuler dan kapitalisme juga sosialisme-Komunis telah menginfeksi kaum muslimin selama lebih 90 tahun. Datangnya Islam sebagai kekuatan global baru kelak akan menghentikan kejahatan-kejahatan Kapitalisme dan Sosialisme-Komunisme yang telah merusak alam semesta, manusia dan kehidupan. Khilafahlah yang bisa mengatasi wabah penyakit dan tidak menyebabkan kepanikan global yang ditimbulkan hari ini.
wallahu a’lam bi shoab
