Candu Game Online, Melahirkan Kriminalitas

Oleh : Nurul ummu Nada


Saat ini, teknologi komunikasi dan informasi semakin berkembang. Pamor internet semakin naik sebagai tumpuan informasi dan komunikasi, termasuk media hiburan yang terwujud dalam game online. Game online merupakan game berbasis elektronik dan visual yang berisi server-server tertentu agar bisa dimainkan. Para pemain dapat terhubung dengan puluhan orang sekaligus.(tim uns, 2011).


Game memang menjadi nomor wahid bagi para gamers. Para pecinta game akan melakukan apa saja asal bisa bermain game. Game termasuk dalam sesuatu yang candu. Para gamers beranggapan bahwa hidup akan hampa tanpa game. Gamers berasal dari semua kalangan mulai dari anak-anak hingga org tua. Seperti kejadian yang sedang terjadi di Pontianak. Perempuan asal pontianak ini adalah sebagian dari remaja yang terjebak dalam akibat gamers. Inilah gamers yang bisa bertindak kriminal buah dari liberalisme lifestyle. Penguasa lalai dalam melindungi generasi dari kerusakan.


Dilansir oleh

TVONE News, 18 Mei 2019 "Dimana tersangka perempuan, YS, tidak bekerja, asal Pontianak, berhasil bobol bank sehingga salah satu bank ini mengalami kerugian Rp1,85 miliar," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, di Jakarta, Sabtu, 18 Mei 2019.


Awalnya, pihak Polda Metro Jaya mendapatkan laporan dari pihak Bank yang mengaku mengalami pencurian lewat sebuah games online. Berdasarkan keterangan dari pihak Bank, ada beberapa transaksi yang janggal dari sebuah akun games online Mobile Legend.


Karena itu, dapat dipahami bahwa Badan Kesehatan Dunia World Health Organisation ( WHO) memasukkan kecanduan game ke dalam daftar penyakit dalam laporan International Classification of Diseases edisi 11 (ICD-11). Dengan demikian, kecanduan game resmi masuk sebagai gangguan kesehatan(jiwa), emosional, psikologis.


Ada beberapa bahaya kecanduan game :

1.Tidak dapat mengendalikan keinginan bermain game.

2.Lebih memprioritaskan bermain game dibandingkan minat terhadap kegiatan lainnya.

3. Seseorang terus bermain game meski ada konsekuensi negatif yang jelas terlihat.


Permainan game sudah menjadi hobi kebanyakan orang. Karena terlalu hobi sampai tak sadar kalau game online itu sangat merugikan. Nah ini adalah kewajiban pemerintah dalam menyelesaikan masalah game online ini. Karena anak dan para remaja adalah sebagai penerus bangsa yang harus disiapkan sedemikian sehingga menjadi anak bangsa yang cerdas.


Pemerintah harus jeli dalam setiap permasalahan yang sedang dialami oleh rakyatnya utamanya para anak dan remaja. Karena mereka adalah aset negara dalam membangun bangsa. Gamers bisa merusak mental generasi bangsa karena itu game online harus diminimalisir. Pemerintah lah yang bisa mengendalikan semua ini. 


Lalu bagaimana permasalahan ini diselesaikan? .

 Ada beberapa solusi diantaranya :


Peran Keluarga


Bagi orangtua, harus mengawasi, membatasi, mengarahkan sehingga anak mempunyai pemahaman apa yang boleh diakses dan apa yang tidak boleh diakses. Untuk anak dibawah 17 th sebaiknya hindari penggunaan handphone dan membatasi anak dalam bergaul, dalam hal ini orang tua harus mengetahui dengan siapa anak bergaul. Karena masa-masa seperti itu masih masa yang labil bagi anak yang belum dewasa.


Peran Lingkungan Sekolah


Untuk para pendidik formal utamanya guru , sosok guru yang baik dan peduli kepada sang murid haruslah memberi arahan kepada siswa/i nya dalam mengarahkan penggunaan situs internet yang benar. Karena tidak bisa dipungkiri juga internet bisa menjadi sumber pembantu dalam mencari ilmu.


Peran Masyarakat


Untuk masyarakat sebagai media sosialisasi utamanya anak harus memiliki peran penting juga untuk saling bekerjasama dalam mengawasi anak. Apabila ada anak yang bermain diluar batas waktu apalagi hingga larut malam masyarakat wajib menegur dan memberitahu pihak orang tua.


Peran Negara 


Pemerintah harus mengeluarkan perizinan tentang penggunaan warnet yang harus disertai dengan pengawasan dan aturan yang diperlukan. Dengan adanya edaran untuk membatasi anak-anak bermain di warnet. Bila perlu saat malampun anak dilarang masuk ke warnet. Banyak para orang tua yang sangat mengharapkan peran aktif pemerintah. Terlepas dalam bentuk apa, yang penting adalah bagaimana mengatasi kecanduan anak bermain di warnet dan meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkannya. 


Sedikit pembahasan serta usaha pemecahan permasalahan diatas hanya sebagai langkah yang mati. Kenapa? 

Peran utamanya terletak pada pemerintahan. Karena pemerintah lah yang memfasilitasi masyarakat akan ini semua. Tetapi semua akan hanya menjadi angan-angan saja, karena sistem yang digunakan dinegara ini adalah Kapitalisme yang berbuah sekulerisme dan demokrasi. Sistem ini menjadikan terpisahnya antara agama dan kehidupan. 


Terpisahnya tanggung jawab yang diemban oleh pemerintah dengan masalah-masalah yang terjadi didalam kehidupan utamanya pada rakyat nya sendiri. Pemerintah menganggap permasalahan yang terjadi pada individu bukanlah tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab diri sendiri. Sedangkan semua yang mencakup kehidupan dalam suatu wilayah adalah kuasa pemerintah. Inilah sistem yang berasal dari pemikiran manusia yang sangatlah terbatas. Keterbatasan akal yang tidak akan membuat segalanya menjadi sempurna, bahkan akan selalu membawa dampak buruk.


Hanya satu sistem yang memiliki solusi untuk berbagai masalah, yaitu sistem islam. Sistem Khilafah ala Minhajjin Nubuwwah yang sudah terbukti dapat mensejahterakan rakyat menuju Islam Rahmatanlil'aalamiin.


 *Waallohu a'lam Bishshowab*

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak