Oleh : Lilik Yani
Abu Amr Anas bin Nadhar bin Dakham an-Najjari al-Khazraju al-Anshari
Paman dari Anas bin Malik ra
Memiliki kekerabatan dengan Rasulullah saw
Buyut Nabi bernama Hasyim
Menikahi wanita dari Bani Najjar
Lahirlah kakek beliau Abdul Muthalib
Anas bin Nadhar ra
Memeluk Islam setelah Rasulullah saw tiba di Madinah
Termasuk seorang yang dipuji Nabi saw
Menyertai beliau dalam perang Uhud
Karena ketinggalan perang Badar
Anas bin Malik ra berkisah,
Pamanku, Anas bin Nadhar
Tidak turut dalam perang Badar
Bersama Rasulullah saw
Hingga dia berkata kepadaku,
"Aku luput dari perang pertama yang dijalani Rasulullah saw.
Sekiranya Allah mengijinkanku nanti untuk turut berperang bersama Rasulullah saw
Allah akan melihat apa yang akan aku lakukan."
Ia takut berkata lebih dari itu
Kemudian ketika terjadi perang Uhud di tahun berikutnya
Anas bin Nadhar penuhi janjinya
Ikut berperang bersama Rasulullah saw
Said bin Muadz ra datang menemuinya dan bertanya,
"Wahai Abu Amr hendak ke mana?"
Anas menjawab,
"Ini dia kurasakan harum angin surga di balik Uhud!"
Ia pun berperang hingga syahid di medan Uhud.
"Di antara orang-orang mukmin itu
Ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada pula yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya). TQS Al Ahzab : 23
Anas bin Nadhar, mujahid perang Uhud
Saat Perang Uhud tengah berkecamuk
Tersebar berita Rasulullah saw gugur
Terbunuh di medan peperangan
Anas bin Nadhar terus berperang
Ia melihat Umar dan beberapa orang bersamanya sedang terduduk
Ia berkata, "Kenapa kalian duduk bersedih?"
Mereka menjawab, "Rasulullah saw telah terbunuh"
Anas bin Nadhar berkata,
"Kalau begitu, apa yang akan kalian perbuat
Untuk mengisi hidup setelah beliau wafat?
Berdirilah!
Gugurlah dengan cara beliau meninggalkan dunia!"
Anas bin Nadhar membakar semangat para sahabat
Lalu Anas menghunuskan pedangnya
Hingga ia gugur dalam Perang Uhud
Anas bin Nadhar mujahid Perang Uhud
Penuh keberanian melawan musuh
Ia syahid di medan peperangan
Tubuhnya berselimut luka
Ada 80-an luka dari sabetan pedang
Tusukan tombak dan anak panah
Saking banyak luka di tubuhnya
Jasadnya susah dikenali
Hanya saudarinya, Rubai
Mengenalinya melalui ruas jari-jari
Yach, Anas bin Nadhar telah menunaikan janjinya
Ikut berperang bersama Rasulullah saw
Membela kebenaran
Memenangkan ajaran Islam
Semoga Allah meridloi beliau
Sahabat mulia mujahid perkasa
Bagaimana dengan kita?
Apa yang sudah kita berikan buat Islam?
Sekarang bukan saatnya perang angkat senjata
Saatnya bukan peperangan fisik
Era perang pemikiran
Senjata menggunakan lesan yang terbimbing mabda
Mengungkap kejahatan dengan cara tegas
Menyampaikan kebenaran dengan cara ahsan
Membuat argumentasi dengan benar
Memberikan solusi terbaik berdasarkan Islam
Semua perlu diperjuangkan dengan maksimal
Agar ajaran Islam menyebar seluruh alam
Bisa diterapkan di seluruh aspek kehidupan
Hingga Islam kembali menang
Memimpin dunia dengan penuh rahmat
Dan kita menjadi mujahid yang ikut memperjuangkan
In syaa Allah
Surabaya, 14 Oktober 2018