Oleh: Endah Husna
Dalam beberapa pekan ini, dunia tengah resah karena adanya wabah. Virus Coronalah pemicunya. Asal mula virus ini menjangkiti sejumlah orang adalah dari Cina, tepatnya Kota Wuhan.
Tanggal 31 Desember 2019 pertama kali diumumkan, kasus kematian akibat virus corona ini mencapai 425 orang. Sampai saat ini jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Cina mencapai 20.438. Namun demikian, banyak yang meyakini jumlah ini jauh berlipat-lipat karema Cina cenderung tidak terbuka menyampaikan informasi yang sebenarnya.
Yang pasti penyebaran wabah corona ini telah menjangkau 25 negara: mulai dari Amerika Serikat, Australia, Filipina, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Prancis, Rusia, Singapura, Spanyol, Sri Langka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam dan Uni Emirat Arab (Cnbcindonesia.com, 4/2/2020).
Komisi Kesehatan Nasional Cina( NHC) mengatakan virus corona menular cepat bahkan dalam masa inkubasinya yang berlangsung hingga 14 hari dengan kemampuan menyebar yang semakin kuat. Beberapa gejala yang umumnya dikeluhkan pasien seperti suhu tubuh tinggi, batuk kering, napas pendek atau kesulitan nafas.
Kelelawar dianggap sebagai sumber penyebaran virus corona jenis baru dari Wuhan ini. Peter Daszak, Presiden EcoHealth Alliance, yang telah bekerja selama 15 tahun, telah mempelajari bagaimana penyakit berpindah dari hewan ke manusia."Kami belum tahu sumbernya. Tapi ada bukti kuat bahwa virus corona wuhan disebabkan oleh kelelawar. Mungkin kelelawar tapal kuda Cina, spesies umum yang beratnya satu ons," kata Daszak dilansir New York Times(Tribunnews.com, 3/20/2020).
Namun sayang, pemerintah Indonesia cenderung lamban. Bahkan yang aneh, Menteri Kesehatan Terawan Agung Putranto hanya mengimbau WNI, terutama yang berada di Wuhan, agar tidak stres. Dia menyebut virus corona bisa sembuh sendiri bila kondisi tubuhnya cukup baik. Padahal beberapa negara terus melakukan usaha evakuasi warganya dari Wuhan.
Islam sebagai agama sekaligus ideologi yang lengkap, selalu menunjukkan keunggulannya. Islam mengatur segala hal dan memberikan solusi atas segenap persoalan. Islam telah lebih dahulu dari masyarakat modern membangun ide karantina untuk mengatasi wabah penyakit menular. Metode karantina sudah diterapkan sejak zaman Rasulullah saw. untuk mencegah wabah penyakit menular menjalar ke wilayah lainnya. Untuk memastikan perintah itu dilaksanakan, Rasul saw. membangun tembok di sekitar daerah yang terjangkit wabah.
Islam juga telah memerintahkan kepada setiap orang untuk gaya hidup sehat. Mulai dari makanan. Islam juga memerintahkan umatnya untuk ssnantiasa kebersihan lingkungan sekitar. Untuk itulah Rasul saww. pum, misalnya senng berwudhu, brrsiwak, menggunting kuku dan sebagainya.
Namun demikian, penguasa pun punya peran sentral untuk menjaga kesehatan warganya. Apalagi saat terjadi wabah menular. Tentu rakyat butuh perlindungan optimal tidak boleh abai. Penguasa bertanggungjawab atas segala persoalan yang mendera rakyatnya, diantaranya dalam menghadapi wabah penyakit menular.
Wallahu a'lam bishowwab.
